Tari Barong : Tari Sakral Akan Budaya dan Artistik :)
Waw-waw.. Ngubek-ngubek google
nemu tarian keren nih sahabat TraveBall.. Kenapa keren..?? Karena tarian ini
unik banget.. Keunikannya adalah karena tarian ini menggunakan Barong, yaitu
sejenis hewan rekaan gabungan antara singa, harimau dan lembu dan gerakan tari
Barong ini cukup energik dan sedap di pandang.. Penasaran pengen liat..?? Read
the post and watch the video yah sahabat TraveBall
Ada
banyak versi tentang sejarah Barong di Bali. Namun, maknanya tetap sama,
"kebersamaan".
1.
Wujud Sakral Barong
Ada
yang mengisahkan Barong bermula
dari pertarungan dua bangsawan sakti dari Bali dan Blambangan. Mereka, Minak
Bedewang dan Alit Sawung. Tanpa penyebab jelas, keduanya terlibat pertarungan
hebat. Mereka bertarung tanpa henti hingga jangka waktu lama. Tak satu pun yang
terluka. Masing-masing menggunakan wujud sakti yang mengerikan, seekor harimau
besar dan burung garuda. Dua perwujudan ini bertarung dahsyat. Suaranya
menggelegar persis halilintar. Meski saling serang, kedua kesatria itu tetap
sama kuatnya. Hingga munculah suara aneh dari langit. Suara tanpa rupa itu
mengingatkan agar menghentikan pertemPuran. Keduanya diminta berdamai.
Akhirnya, kedua wujud menyeramkan itu bersatu. Sejak itu, masyarakat Using
memiliki wujud Barong sebagai simbol kebersamaan. Diyakini, Barong bisa
mengusir pengaruh jahat,penyakit dan segala bahaya. Hingga kini, tarian Barong
dan Barong sangat disakralkan. Sebelum ditarikan, Barong wajib diberi ritual
khusus. Jika tidak, akan berbahaya bagi penari dan warga sekitar. Barong juga
tidak sembarangan ditarikan. Ditarikan terutama untuk ider bumi atau selamatan
desa. Nilai mistis Barong tetap dijaga. Mereka yang berhak menari Barong
adalah orang pilihan
alam.
2.
Kesenian Barong Versi 1
Menurut
Hasnan Singodimayan, budayawan setempat, kesenian Barong Kemiren bercerita
tentang gadis cantik bernama Ja'rifah, yang dijaga hewan bertubuh besar bermuka
buruk--yang kemudian disebut Barong--melawan penjajah. "Barong sangat
setia kepada tuannya sehingga dianggap simbol kepahlawanan," tutur
Hasnan.Kesenian Barong Kemiren mirip kesenian Barong di Bali. Kemiripan ini, menurut Hasnan, sangat wajar karena
kedekatan kultur yang saling mempengaruhi dalam sejarah hubungan antara Bali
dan Banyuwangi. Bedanya, secara fisik ukuran Barong Bali lebih besar dan tidak
punya sayap. Menurut Hasnan, ada beragam versi tentang sejarah Barong Kemiren.
Ada yang menyebut Barong bukan kesenian asli Jawa, melainkan dari Bali.
Kesenian ini dibawa dan dikembangkan warga Bali yang terpaksa bermukim di
Banyuwangi, karena terjadi kekacauan di Bali.
3. Kesenian Barong Versi 2
Versi
lain menyebutkan kesenian Barong berasal dari Cina, yang masuk Jawa pada zaman
Majapahit. Ada kemiripan antara Barong
dan tari Singa Cina, yang berkembang pada zaman Dinasti Tang pada abad VII-X.
4. Kesenian Barong Versi
3
Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari
khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara
kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong,
yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan
dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing
di mulutnya.
Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di
Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Macan, Barong
Landung. Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering
menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang memiliki kostum
dan tarian cukup lengkap.
Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara
singa, harimau, dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit,
potongan-potongan kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun
pandan. Barong ini dimainkan oleh dua penari (juru saluk/juru bapang): satu
penari mengambil posisi di depan memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong,
sementara penari kedua berada di belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong.
Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai
yang biasa dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang
dimainkan dalam pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita pertarungan antara Barong
dan Rangda yang dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong),
Dewi Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.
Ceritanya Rangda, ibu dari Erlangga ( Raja Bali
pada abad kesepuluh),dikutuk oleh ayah Erlangga karena berlatih sihir /
ilmu hitam.
Setelah menjadi janda, ia memanggil semua roh-roh jahat di hutan dan setan, mendatangi Erlangga. Perkelahian terjadi, tapi rangda dan pasukannya terlalu kuat dan Erlangga harus meminta bantuan Barong.
Setelah menjadi janda, ia memanggil semua roh-roh jahat di hutan dan setan, mendatangi Erlangga. Perkelahian terjadi, tapi rangda dan pasukannya terlalu kuat dan Erlangga harus meminta bantuan Barong.
Barong
datang dan perkelahian terjadi .Sihir Rangda Membuat semua tentara
Erlangga ingin bunuh diri, mereka menusukkan keris beracun ke perut
dan dada mereka sendiri. Barong Berhasil melindungi pasukan itu sehingga
kebal terhadap keris tajam. Pada akhirnya, Barong menang, dan Rangda
melarikan diri.
Topeng
Barong dan Rangda dianggap suci , dan sebelum mereka dibawa keluar, pemangku
(pemimpin upacara Hindu) hadir untuk memercikkan mereka dengan air suci
yang diambil dari Gunung Agung, dan selain itu, beberapa persembahan dan
sajen juga disajikan.
0 komentar:
Posting Komentar